Sejumlah mahasiswa memasang spanduk bertuliskan sindiran di dekat barikade polisi dalam aksi protes pada peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, yang mengkritik kebijakan pemerintah termasuk program makanan gratis, di Jakarta, Indonesia, 20 Oktober 2025. REUTERS/Willy Kurniawan.
Sekitar 300 mahasiswa yang mengenakan jaket almamater berwarna kuning dan biru tampak berkumpul di kawasan Monas saat kabinet Prabowo menggelar sidang di Istana. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan aksi pada Agustus lalu, yang meluas ke berbagai daerah dan menyoroti berbagai kebijakan pemerintah serta fasilitas anggota parlemen.
Salah satu spanduk yang dibawa peserta aksi bertuliskan “Program makanan gratis sama saja dengan racun.” Para mahasiswa menuntut pemerintah menghentikan program unggulan berupa pemberian makanan gratis bagi siswa dan ibu hamil, yang dinilai justru menyebabkan sejumlah kasus keracunan makanan di sekolah.
“Masih banyak persoalan yang belum tertangani meski prosesnya sudah dimulai,” ujar Maulana Sai, mahasiswa Universitas Jayabaya berusia 25 tahun. Ia menyerukan agar pemerintah melakukan reformasi kebijakan, termasuk dalam program pangan.
Gelombang protes pada Agustus lalu sempat memanas setelah sebuah kendaraan polisi menabrak dan menewaskan seorang sopir pengiriman, memicu kemarahan publik dan menambah daftar korban. Peristiwa itu menjadi ujian terbesar bagi Prabowo sejak kemenangannya dalam pemilu tahun lalu.
Koalisi mahasiswa BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) mengunggah seruan aksi Senin ini lewat akun Instagram mereka, disertai tagar #1TahunSudahCukup dan #1TahunMasalahBerkelanjutan.
Minim Partisipasi Publik
Menurut Wasisto Raharjo Jati, peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tahun pertama pemerintahan Prabowo diwarnai oleh minimnya partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan.
“Secara umum, pemerintahan Prabowo mengalami sejumlah gejolak di tahun pertamanya, terutama terkait keterbukaan dan pelibatan masyarakat,” ujarnya.
Wasisto menilai, kebijakan pangan gratis yang menjadi program unggulan Prabowo perlu dikaji lebih dalam agar tidak menimbulkan dampak negatif di lapangan.
Fokus Pendidikan dan Kesehatan
Dalam rapat kabinet yang digelar pada hari yang sama, Presiden Prabowo membela program makanan gratis dan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Untuk membiayai program-program tersebut — termasuk pemeriksaan kesehatan gratis dan pendidikan bagi warga kurang mampu — pemerintah melakukan efisiensi anggaran serta mengalihkan sebagian dana dari sektor lain, termasuk pendidikan.
Mantan Komandan Pasukan Khusus itu juga memperluas peran militer, dengan menugaskan personel TNI dalam pelaksanaan program pangan dan proyek pertanian nasional.
Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen selama masa jabatannya yang berlangsung hingga 2029. Sejumlah paket stimulus ekonomi telah digulirkan untuk mendorong aktivitas di berbagai sektor.