District Governor D3420 Dyah Anggraeni (kedua dari kiri) bersama President RC Of Semarang Bimasena Linggayani Seoentoro (ketiga dari kanan) beserta Rotary members di momen DG Visit, Semarang 28/7/2025. (FOTO: Istimewa).
SEMARANG, semarangnews.id — Rotary Club of Semarang Bimasena mendapat kehormatan menerima kunjungan District Governor Rotary District 3420, Dyah Anggraeni, dalam rangkaian kegiatan District Governor Visit yang berlangsung hangat penuh keakraban di Susan Café & Resto, Senin malam (28/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Rotary Club of Semarang Bimasena, Linggayani Soentoro, atau yang lebih akrab disapa Lingga, memaparkan langsung arah program dan fokus kegiatan klub di tahun Rotary 2025–2026.
Mengusung semangat Unite for Good, RC Of Semarang Bimasena menegaskan komitmennya untuk terus memberi dampak positif di masyarakat melalui berbagai project nyata yang menyentuh banyak lapisan.
Lingga menjelaskan bahwa club yang ia pimpin akan memprioritaskan empat dari tujuh area fokus Rotary, antara lain kesehatan, lingkungan, perdamaian dan pencegahan konflik, serta pendidikan dasar dan literasi.
Di bidang kesehatan, RC Of Semarang Bimasena menonjolkan signature project mereka yaitu pendekatan kesehatan holistik dan wellness. Tak hanya berupa penyuluhan dan pengobatan gratis, program ini juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan jangka panjang.
Untuk isu lingkungan, program kandang magot akan dilanjutkan sebagai bagian dari pengelolaan limbah organik yang berkelanjutan.
Selain itu, RC of Semarang Bimasena juga menggagas kegiatan mitigasi krisis iklim untuk guru PAUD dengan menyediakan sarana-prasarana pendukung edukasi lingkungan. “Rencananya di tahun ini, akan ada empat sekolah percontohan (pilot school) yang menerima fasilitas seperti tempat botol bekas, tempat memilah sampah, dan sarana belajar yang ramah anak,” jelas Lingga.
“Mitigasi krisis iklim harus dimulai dari pendidikan usia dini. Kami ingin mendampingi guru dan sekolah agar mampu membentuk kebiasaan cinta lingkungan sejak kecil,” imbuhnya.
Untuk basic education and literacy, RC Of Semarang Bimasena akan lebih banyak berkolaborasi dengan komunitas difabel. Program ini mengusung semangat inklusivitas, dengan pemahaman bahwa keberagaman bukan hanya soal suku, agama, atau ras, tetapi juga kondisi dan kemampuan manusia yang berbeda-beda.
Salah satu inisiatif unik yang akan diluncurkan adalah paduan suara keberagaman, yang rencanya akan diadakan pada 1 Agustus dan 1 Oktober mendatang. Selain mengangkat kesetaraan dan inklusi, kegiatan ini juga menjadi bagian dari kampanye damai dalam kerangka peacebuilding and conflict prevention.
“Kami percaya bahwa Rotary bisa menjadi ruang yang aman dan hangat, tempat semua orang merasa dihargai, termasuk teman-teman difabel,” kata Lingga.
Dirinya menambahkan bahwa klubnya akan memperkuat budaya fellowship dengan menyertakan kegiatan learning internal. Hal ini bertujuan agar anggota tidak hanya solid secara sosial, tapi juga terus berkembang dalam kapasitas dan kepemimpinan.
Sementara dalam sambutannya, District Governor Dyah Anggraeni menyampaikan agar RC Of Semarang Bimasena terus percaya diri, terlebih dengan dilantiknya tiga anggota baru dalam momen tersebut, yang semula 27 menjadi 30 member dan hal tersebut menandakan bahwa RC Of Semarang Bimasena masuk dalam kategori club besar.
DG Dyah juga memberikan apresiasi atas visi dan arah gerak Rotary Bimasena yang dinilai adaptif, inklusif, dan berdampak nyata. Ia menyampaikan bahwa program-program yang dipaparkan dapat menjadi inspirasi bagi klub-klub lain di wilayah District 3420.
Bagi Rotary Club of Semarang Bimasena, kunjungan ini menjadi momen penting untuk menyampaikan semangat kolaborasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus meneguhkan kembali nilai-nilai Rotary yang semakin ‘nyeduluri’, dan penuh kepedulian.