SEMARANG, semarangnews,id — Suasana semangat penuh kebersamaan begitu terasa sejak pagi di kawasan AWANNCOSTA Semarang, Minggu (26/10/2025). Ribuan peserta memadati area sejak pukul 05.00 pagi untuk mengikuti rangkaian kegiatan End Polio Campaign bertajuk “Together, We End Polio” dalam rangka peringatan World Polio Day yang digelar Rotary District 3420 bersama District 3410 Indonesia.
Acara dibuka dengan Fun Run yang diikuti lebih dari 1.500 pelari dari berbagai komunitas dan kalangan masyarakat. Flag off dilakukan oleh District Governor Rotary D3420 Dyah Anggraeni bersama Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. Sorak sorai peserta dan iringan musik pagi memberi warna semangat pada awal kegiatan kampanye kemanusiaan ini.
Tak berhenti di situ, suasana makin meriah dengan line dance dan zumba yang diikuti sekitar 150 peserta. Gerakan energik dan tawa peserta membuat area utama berubah menjadi ruang kebugaran yang hidup, terutama saat sesi zumba berlangsung, ditambah hadiah doorprize yang dibagikan ke peserta.
Acara berlanjut dengan kegiatan utama penyuluhan dan edukasi kesehatan yang terhubung secara hybrid dengan 15 kota di Indonesia. District Governor D3420 Dyah Anggraeni dan Past District Governor Eva Kurniaty yang mewakili District 3410 serta Past District Governor Thomas Aquinas selaku National Polio Plus Committee Chair for Indonesia dari District 3420, melakukan roll call per area, menyapa Fellow Rotary Members yang juga menyelenggarakan kegiatan End Polio Campaign dari masing-masing daerah. Dari ribuan peserta yang berpartisipasi, MURI mencatat capaian baru penyuluhan polio serentak dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 5.000 orang.
Dan MURI secara resmi menyerahkan piagam rekor nasional kepada Rotary District 3420 dan 3410 atas keberhasilan mencatatkan diri sebagai pelaksana “Penyuluhan Polio Serentak dengan Peserta Terbanyak”, melibatkan lebih dari 5.000 orang dari 15 kota di Indonesia.
District Governor D3420 Dyah Anggraeni menyampaikan, rekor MURI ini bukan sekadar pencapaian angka, tetapi wujud nyata semangat kolaborasi.
“Rotary akan terus menjadi mitra dalam mewujudkan dunia bebas polio, karena setiap anak berhak tumbuh sehat dan terlindungi. Dan terbukti lebih dari 30 tahun Rotary International telah melakukan upaya pemberantasan polio di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia,” ungkapnya.
Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan founder MURI Jaya Suprana melalui video yang menyampaikan pesan bahwa ini merupakan aksi penyuluhan Polio terbesar di Indonesia bahkan di dunia.
“Museum Rekor dunia Indonesia mengapresiasi kegiatan ini dan memutuskan serta menyatakan penyuluhan secara serentak oleh Rotary District 3420 dan District 3410 dicatat bukan hanya sebagai rekor Indonesia tetapi rekor dunia,” ungkapnya.
Tak berhenti sampai disitu, berikutnya seluruh peserta yang hadir di pusat acara dan hybrid. diajak mengikuti prosesi pembacaan Ikrar End Polio, dipimpin langsung oleh District Governor Dyah Anggraeni bersama Past District Governor Eva Kurniaty dan Past District Governor Thomas Aquinas. Momen ini menjadi simbol komitmen bersama untuk terus mendukung imunisasi polio bagi seluruh anak di Indonesia.
Selanjutnya dilakukan penetesan vaksin polio secara simbolis, yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sumarno, dan Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti dan tentunya District Governor Dyah Anggraeni bersama Past District Governor Eva Kurniaty serta sejumlah pejabat lainnya. Dan ini sekaligus sebagai pesan penting bahwa langkah sederhana ini mampu melindungi masa depan generasi bangsa.
Di sela acara, MURI secara resmi menyerahkan piagam rekor nasional kepada Rotary District 3420 dan 3410 atas keberhasilan mencatatkan diri sebagai pelaksana “Penyuluhan Polio Secara Serentak Peserta Terbanyak”, melibatkan lebih dari 5.000 orang dari 15 kota di Indonesia.
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan sosial ini. Ia menilai, kegiatan Rotary sejalan dengan program pemerintah untuk menjaga Indonesia tetap bebas polio.
Acara ditutup dengan doa bersama dan sesi foto di tengah suasana hangat para peserta, relawan, dan pejabat yang hadir. Bagi banyak orang yang datang pagi itu, momen End Polio Campaign 2025 bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat bahwa perjuangan melawan polio belum usai dan bisa dimenangkan bersama.

