Bertempat di Hotel Candi Indah, kegiatan ini diikuti peserta dari penyandang disabilitas tuli dan daksa. Mereka mendapat pendampingan langsung dari mentor berpengalaman untuk meningkatkan keterampilan digital, memahami keamanan serta etika digital, hingga pemanfaatan teknologi AI dalam pembuatan konten promosi usaha mikro di media sosial.
Head of Program DT Peduli, Awang Joneri, mengatakan penyandang disabilitas memiliki potensi besar dalam dunia usaha, terlebih jika didukung dengan keterampilan digital.
“Banyak peserta sudah memulai usaha kecil, namun masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi. Pelatihan ini fokus pada literasi digital agar mereka bisa naik kelas, memperluas pasar, dan memaksimalkan potensi UMKM yang dimiliki,” katanya.
Awang menambahkan, setelah pelatihan pihaknya tidak berhenti pada tahap edukasi semata, tetapi juga menyiapkan program pendampingan jangka panjang.
Sementara itu, Head of Corporate Communication & CSR XL Smart, Dr. Dani M. Akhyar, ST., M.Si., menekankan pentingnya kecakapan digital bagi masyarakat Indonesia, termasuk kelompok disabilitas.
Menurutnya, akses internet yang semakin cepat dan terjangkau belum sepenuhnya diimbangi dengan literasi digital yang memadai.
“Indeks literasi digital Indonesia masih berada di level sedang, terutama pada aspek keterampilan. Padahal, kemampuan menguasai perangkat teknologi sangat penting agar internet membawa manfaat positif,” ujar Dani.
Ia menjelaskan ada empat kompetensi utama literasi digital yang harus diasah secara berkelanjutan, yakni digital skills (kemampuan mengoperasikan perangkat digital), digital ethics (etika bermedia digital).
Kemudian digital culture (pemahaman nilai kebangsaan dalam ruang digital), dan digital safety (kesadaran akan keamanan data dan privasi).
Kolaborasi untuk Pemberdayaan
Sejak Juni 2025, program ini telah menyapa ratusan penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya offline di Bandung, pelatihan juga digelar secara daring pada 10 dan 18 September dengan lebih dari 265 peserta dari 65 kota di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT hingga Papua.
Program berjalan berkat kolaborasi DT Peduli dengan berbagai pihak, antara lain Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Peak Performance Indonesia, serta Gerkatin Kota Semarang.
“Teknologi adalah jembatan untuk membuka peluang setara bagi semua. Kami ingin membantu teman-teman disabilitas agar semakin percaya diri, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi di era digital,” ujar Arif Farhan Budiyanto, Group Head Region Central XLSMART.
Konsisten Sejak 2023
Sejak 2023, XLSMART Peduli Disabilitas telah hadir dengan berbagai bentuk program, mulai dari donasi sembako untuk pesantren dan yayasan disabilitas, pelatihan literasi digital di Temanggung, Bandung, hingga program Disabilitas Siap Kerja di Medan, Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Tak hanya pelatihan, XLSMART juga membuka peluang magang inklusif bagi penyandang disabilitas di kantor pusat maupun regional.
Tahun ini, bersama DT Peduli, fokus diperluas pada peningkatan keterampilan literasi digital dan kewirausahaan. Peserta disabilitas didorong untuk mengembangkan potensi usaha melalui media sosial dan lokapasar, sekaligus memperoleh akses setara dalam kewirausahaan digital.
Target Program
Ada tiga sasaran utama dari program ini antara lain:
-
Meningkatkan potensi dan rasa percaya diri penyandang disabilitas dalam mengembangkan usaha.
-
Mengasah keterampilan literasi digital untuk memperluas jangkauan bisnis.
-
Memberikan akses setara dalam kewirausahaan digital agar peserta mampu membangun usaha secara mandiri dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi, DT Peduli dan XLSMART berkomitmen menjangkau lebih banyak kota dan menghadirkan peluang baru bagi komunitas disabilitas di Indonesia.