Site icon semarangnews.id

Wagub Jateng Taj Yasin Minta Kolaborasi Wujudkan Zero TBC 2030

SEMARANG, semarangnews.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menekankan pentingnya kolaborasi lintas profesi untuk mengejar target eliminasi Tuberkulosis (TBC) tahun 2030. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Public Private Mix (PPM) TBC termasuk Intervensi TBC-HIV yang digelar di Rooms Inc Hotel Pemuda, Semarang, Kamis (11/9/2025).

Acara ini dirangkaikan dengan penandatanganan MoU bersama organisasi profesi kesehatan dalam rangka mendukung program Speling Melesat, sebuah inovasi untuk memperluas jangkauan layanan deteksi TBC di Jawa Tengah.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Kusminar, mengungkapkan capaian penanganan TBC di Jawa Tengah masih di bawah target.

“Target bulan ini seharusnya 60 persen, namun capaian kita baru 53 persen. Karena itu kami mengajak organisasi profesi dan asosiasi kesehatan untuk bersama-sama memperkuat penemuan kasus dan pengobatan TBC,” jelasnya.

Ia menambahkan, penggunaan x-ray portable menjadi terobosan penting untuk mempercepat deteksi TBC secara mobile di seluruh daerah. Yunita mengapresiasi respons cepat Wagub Taj Yasin yang mengizinkan pengadaan tambahan alat tersebut di tahun depan.

Wagub Taj Yasin menegaskan, Jawa Tengah ditunjuk sebagai salah satu dari delapan provinsi proyek percontohan menuju Zero TBC 2030. Meski capaian cukup baik, ia menyebut target belum sepenuhnya terpenuhi.

“Untuk TBC RO baru 85 persen dari target 95 persen, sementara TBC SO sudah 92 persen. Kita harus terus bekerja keras,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan tingkat kematian akibat TBC masih lebih tinggi dibanding Covid-19. Yasin akan berkoordinasi dengan Gubernur Ahmad Luthfi agar program Jogo Tonggo kembali digencarkan karena penanganan TBC mirip seperti saat pandemi Covid-19.

“Banyak pasien tidak tuntas menjalani pengobatan, bahkan ada yang mengalami resistensi obat. Karena itu program Speling harus digerakkan masif, Jogo Tonggo seperti saat kita menangani Covid-19 dulu—menyeluruh, berbasis komunitas, dan konsisten,” ujarnya.

Adapun terkait pengadaan X-Ray Portable, Yasin menegaskan telah diinput ke dalam rancangan anggaran tahun 2026. Dengan begitu, deteksi TBC lebih cepat dan penanganan juga lebih maksimal.

Dalam kesempatan itu, Pemprov Jateng memberikan penghargaan kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan teladan tingkat provinsi. Penghargaan diberikan kepada Hildan Awaludin dari Puskesmas Kedungbanteng Banyumas (kategori Petugas Tanggap Darurat Bencana di Puskesmas).

Kemudian Nugroho Lazuardi dari RSUD dr. Adhyatma Semarang (kategori Tenaga Kesehatan Inovatif di RS Pemerintah), serta dr. Agus Fitrianto dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto (kategori Tenaga Medis Inovatif di RS Pemerintah).

Apresiasi juga diberikan kepada tiga daerah dengan kontribusi tertinggi dalam implementasi kolaborasi TBC-HIV, yakni Kabupaten Demak sebagai peringkat pertama, disusul Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magelang.

Taj Yasin menambahkan, keberhasilan menekan kasus TBC akan berdampak besar pada pembangunan Jawa Tengah.

“Kalau angka TBC bisa ditekan, investor akan semakin yakin pada kualitas SDM kita. Karena itu kolaborasi lintas profesi dan semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan Zero TBC 2030,” pungkasnya.

Exit mobile version