Site icon semarangnews.id

Perkenalkan Ragam Sarung Indonesia, LPTB Susan Budihardjo Gelar Fashion Show Berlatarbelakang Persawahan

SEMARANG, semarangnews.id – Sinar mentari dan kilauan bulir padi di sore hari menambah kehangatan ajang fashion show yang diadakan Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo kota Semarang, Senin (19/6/2023).

Dengan tema ragam kain sarung Indonesia, fashion show kali ini begitu serasi dengan lokasi persawahan di Kopi Blirik Ngadirgo Mijen, yang sengaja dipilih untuk menunjukan identitas tradisi kain sarung yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia.

Sejumlah fashion designer dan model dari kota Semarang nampak anggun dengan kain sarung yang dipadupadankan dengan busana dan beragam aksesoris. Lenggak lenggok di pematang sawah jadi pemandangan yang berbeda dari biasanya. Dan ini membutuhkan konsentrasi tinggi yang tak mudah, alhasil sesekali terdengar senda gurau dan celotehan “awas nyemplung loh,” seraya saling mengingatkan.

Tak ketinggalan, satu persatu dari peserta harus berpose untuk kebutuhan foto dan video. Dan tak dipungkiri, dengan latar belakang persawahan, motif dan warna balutan kain sarung yang dikenakan begitu mempesona dalam frame foto dan video.

Pinky saat menggelar fashion show ragam sarung Indonesia, Senin 19/6/2023. (Selly)

Pinky salah seorang fashion designer senior sekaligus pimpinan dari LPTB Susan Budihardjo, mengatakan jika kegiatan kali ini memang difokuskan untuk lebih memperkenalkan keragaman kain sarung asal Indonesia di masyarakat dan merubah mindset bahwa kain sarung juga dapat digunakan sebagai busana yang tak kalah menarik dari jenis kain lainnya.

“Kita sengaja memilih kain sarung kali ini, karena sarung ternyata juga tak kalah cantik untuk dikenakan. Jadi tak melulu harus batik. Sarung pun bisa kita padupadankan,” ujar Pinky yang mengenakan balutan kain sarung Sumba sore itu.

Banyak dari masyarakat, lanjut Pinky, yang punya koleksi kain sarung akan tetapi hanya jadi hiasan karena tak mengerti bagaimana mengenakannya.

“Sarung ini cukup simple, lihat ini ya. Saya tinggal lipat begini kemudian begini, nah jadi kan,” ucapnya sambil menunjukan cara mengenakan kain sarung yang menarik dan sesuai.

Pinky berharap, dari kegiatan semacam ini, kain sarung akan semakin popular dan banyak digunakan sebagai bagian dari busana unggulan.

“Semoga kain sarung khas Indonesia lebih popular lagi ya, jangan cuma dipakai untuk kegiatan keagamaan saja, tapi lebih luas dari itu bisa dipakai untuk segala situasi dan ini juga bagian untuk memperkenalkan kain sarung Indonesia ke dunia,” pungkasnya.

Karin peserta fashion show ragam sarung Indonesia, Senin 19/6/2023. (Selly)

Hal senada juga diungkapkan Karin, model sekaligus peserta. Gadis yang masih muda belia ini mengaku senang dengan kain sarung Indonesia karena motifnya yang menarik dan simple untuk dipakai.

“Kalau aku sih suka karena pakenya tuh simple banget, dan motifnya pun keren unik gitu. Ada beberapa yang menampilkan ciri khas daerahnya. Misal sarung tenun Bali motifnya beda, terus ada juga yang dari Bugis, Sumba, yang dari Jawa kaya Blora juga ada. Pokoknya gak kalah keren kok,” tutupnya.

Exit mobile version